moshi moshi, assalamualaikum

Wednesday, December 12, 2012

Mencari Kepastian Sebuah Bayang


Hari-hari ini aku sering duduk di sini
entah berkumpul dengan orang-orang atau sendiri saja
setelah orang-orang meninggalkanku pergi, aku masih di sini
begitu setianya aku melakukan ini semua
tanpa tahu untuk apa aku melakukannya
kadang-kadang saat aku sendiri seperti ini
aku berpikir untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan
tapi sekarang ini sepertinya dunia sudah berubah
tak ada sesuatu yang menarik lagi, segalanya serba menjemukan
atau hatiku sendiri yang sebenarnya sedang berubah?
aku mencengkeram rambutku dengan kedua tanganku
sambil memejamkan mata rapat-rapat
rambutku yang sudah berantakan semakin acak-acakan
saat kubuka mataku perlahan-lahan, pandanganku jatuh pada gitar di sampingku
sudah beberapa hari aku tidak menyentuhnya, memetik senarnya, memainkannya
karena semua irama melodi nyanyian sudah tidak menghibur lagi
aku ingin mencipta lagu tidak bisa, mencoba menyusun syair tapi gagal
aku jadi jengkel karena gitar itu seperti tertawa mengejekku
aku menatap kesal ke arahnya dan dengan kasar mengambilnya
untuk beberapa saat aku berniat untuk memutus keenam senarnya
tapi setelah kupikirkan, ternyata aku masih sayang pada gitar ini
tanpa sadar aku mulai memetik senarnya secara serampangan
ternyata bunyinya lumayan
awalnya aku menikmatinya
tapi lama-kelamaan aku menjadi tersiksa
karena musik gitar ini seperti mengundang bayangan yang sudah lama menggangguku
bayang-bayang yang kadang pergi, namun sewaktu-waktu datang menyelimutiku
dan gitar ini yang seakan-akan memanggilnya
maka petikan gitarku semakin tidak karuan saat bayangan itu melintasiku
aku seperti orang gila
atau setidaknya aku merasa begitu
ketika bayang-bayang itu telah berlalu
aku menghentikan permainanku dengan satu sentakan kasar
aku merasa sangat lelah, keringat mengucur deras
ada apa ini, mengapa?
aku merasakan tubuhku menegang dan aku tidak tahu sebabnya
aku terus berada di sini menunggu dengan setia
sedangkan apa yang kutunggu tidak menyadari bahwa ada yang menunggunya
yaitu aku
dan aku dengan bodohnya membiarkan apa yang telah lama kutunggu lewat begitu saja
tanpa berusaha menghentikannya, mencegah, atau menahannya
dan aku dengan segala daya yang ada
tidak berupaya sedikit apa pun
aku tidak melakukan apa-apa
a ... kesal sekali rasanya
benar-benar tindakan bodoh
hanya karena satu hal samar-samar dari sebuah bayang-bayang tidak jelas
aku hampir kehilangan sesuatu milikku yang pasti berharga
maka sekarang tidak ada gunanya lagi
mengajukan pertanyaan-pertanyaan tidak penting
yang hanya akan mengganggu dan menghalangi jalanku
karena saat ini yang paling penting bagiku adalah berlari mengejar bayang-bayang itu
dan menangkapnya untuk sebuah kepastian

Ahad, 21 Januari 2007 (Surabaya)

1 comment:

  1. Ini adalah puisi tentang seseorang. Sebelumnya, ada puisi tentang seseorang yang lain yang berjudul "Aku Ingin Jawaban Pertanyaanku". Lalu, ada puisi tentang pertemuan mereka berdua yang berjudul "Pertemuan yang Menemukan".

    ReplyDelete