Hari-hari ini aku sering duduk di sini
entah berkumpul dengan orang-orang atau sendiri saja
setelah orang-orang meninggalkanku pergi, aku masih di
sini
begitu setianya aku melakukan ini semua
tanpa tahu untuk apa aku melakukannya
kadang-kadang saat aku sendiri seperti ini
aku berpikir untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan
tapi sekarang ini sepertinya dunia sudah berubah
tak ada sesuatu yang menarik lagi, segalanya serba
menjemukan
atau hatiku sendiri yang sebenarnya sedang berubah?
aku mencengkeram rambutku dengan kedua tanganku
sambil memejamkan mata rapat-rapat
rambutku yang sudah berantakan semakin acak-acakan
saat kubuka mataku perlahan-lahan, pandanganku jatuh
pada gitar di sampingku
sudah beberapa hari aku tidak menyentuhnya, memetik
senarnya, memainkannya
karena semua irama melodi nyanyian sudah tidak
menghibur lagi
aku ingin mencipta lagu tidak bisa, mencoba menyusun
syair tapi gagal
aku jadi jengkel karena gitar itu seperti tertawa
mengejekku
aku menatap kesal ke arahnya dan dengan kasar
mengambilnya
untuk beberapa saat aku berniat untuk memutus keenam
senarnya
tapi setelah kupikirkan, ternyata aku masih sayang
pada gitar ini
tanpa sadar aku mulai memetik senarnya secara
serampangan
ternyata bunyinya lumayan
awalnya aku menikmatinya
tapi lama-kelamaan aku menjadi tersiksa
karena musik gitar ini seperti mengundang bayangan
yang sudah lama menggangguku
bayang-bayang yang kadang pergi, namun sewaktu-waktu
datang menyelimutiku
dan gitar ini yang seakan-akan memanggilnya
maka petikan gitarku semakin tidak karuan saat
bayangan itu melintasiku
aku seperti orang gila
atau setidaknya aku merasa begitu
ketika bayang-bayang itu telah berlalu
aku menghentikan permainanku dengan satu sentakan
kasar
aku merasa sangat lelah, keringat mengucur deras
ada apa ini, mengapa?
aku merasakan tubuhku menegang dan aku tidak tahu
sebabnya
aku terus berada di sini menunggu dengan setia
sedangkan apa yang kutunggu tidak menyadari bahwa ada
yang menunggunya
yaitu aku
dan aku dengan bodohnya membiarkan apa yang telah lama
kutunggu lewat begitu saja
tanpa berusaha menghentikannya, mencegah, atau
menahannya
dan aku dengan segala daya yang ada
tidak berupaya sedikit apa pun
aku tidak melakukan apa-apa
a ... kesal sekali rasanya
benar-benar tindakan bodoh
hanya karena satu hal samar-samar dari sebuah
bayang-bayang tidak jelas
aku hampir kehilangan sesuatu milikku yang pasti
berharga
maka sekarang tidak ada gunanya lagi
mengajukan pertanyaan-pertanyaan tidak penting
yang hanya akan mengganggu dan menghalangi jalanku
karena saat ini yang paling penting bagiku adalah
berlari mengejar bayang-bayang itu
dan menangkapnya untuk sebuah kepastian
Ini adalah puisi tentang seseorang. Sebelumnya, ada puisi tentang seseorang yang lain yang berjudul "Aku Ingin Jawaban Pertanyaanku". Lalu, ada puisi tentang pertemuan mereka berdua yang berjudul "Pertemuan yang Menemukan".
ReplyDelete