Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Apa kabar, Teman-teman? Wah,
ini postingan pertama saya di tahun 2020!
Kali ini, saya mau tanya dulu.
Teman-teman pasti sudah pada tahu novel Akatsuki,
kan? Hehe ... pede banget, ya? Boleh, dong!
Novel Akatsuki merupakan
novel pertama saya sekaligus buku pertama saya yang berhasil terbit. Novel ini
berkisah tentang Mayumi, seorang gadis Jepang yang tertarik pada teman cowoknya
yang cool
banget dan ternyata seorang Muslim, yaitu Kagawa Satoshi. Hal itu membuat
Mayumi sering bertanya soal Islam. Lama-kelamaan, ketertarikan itu berubah
menjadi rasa suka, seiring dengan keyakinannya yang semakin kuat terhadap
Islam.
Mau tahu kisah lengkapnya?
Silakan baca bukunya sendiri, hehe ....
Nah, sejak terbit
pertama kali pada tahun 2009, novel Akatsuki
sudah mengalami beberapa perubahan.
Cover pertama novel Akatsuki
Seperti tadi saya sebutkan,
novel Akatsuki
pertama kali terbit pada Oktober 2009 dengan warna cover dominan kuning dan ada
gambar cewek cantik yang menghiasi sampul depannya. Lalu, ada gambar cowok yang
membelakangi cewek tadi dan seolah berjalan menjauh. Mungkin maksud si pembuat
cover itu untuk memberi kesan dingin dan misterius gitu kali, ya? Hehe ...
mungkin, lho ....
Oh, iya. Edisi pertama ini
diterbitkan oleh Mizania (Mizan Group). Untuk edisi ini, sempat dicetak ulang
yang ke-2 pada Februari 2010.
Cover kedua novel Akatsuki
Kalau ini, cover novel Akatsuki yang edisi
kedua. Covernya pink, girly
banget, serta terkesan lucu dan imut. Haha ... apaan, sih? Edisi kedua ini
rilis pada tahun 2012. Penerbitnya Qanita, masih termasuk Mizan Group juga.
Pada edisi kedua ini, bisa
dibilang isinya hampir sama persis dengan yang edisi pertama. Cuma ganti cover,
terus layout-nya
lebih rapi, dan kertasnya lebih bagus. Jadi, lebih nyaman gitu bacanya.
Cover ketiga novel Akatsuki
Nah, kalau yang ini, edisi
terbaru dari novel Akatsuki.
Terbit secara indie pada Desember 2017. Covernya memang sederhana banget, ya.
Tapi, justru di cover inilah judul Akatsuki
itu benar-benar terwakili. Akatsuki,
kan, kata dalam bahasa Jepang yang artinya “fajar”, dan cover ketiga ini
benar-benar menggambarkan suasana fajar. Jadi, feel-nya dapat gitu, lho. Di edisi ini
juga saya pakai nama asli, bukan nama pena lagi.
Terus, beda sama edisi kedua
yang isinya bisa dibilang sama persis dengan edisi pertama, di edisi ketiga ini
cukup banyak perubahan isinya. Perbedaan itu meliputi perubahan urutan
peristiwa supaya lebih logis, sikap para tokoh yang dibuat lebih wajar dan
masuk akal, tambahan kebudayaan Jepang yang lebih detail, dan pastinya adalah
tambahan nilai-nilai Islam yang lebih lengkap serta meluruskan beberapa hal
yang di edisi pertama dirasa kurang sesuai dengan ajaran Islam.
Yup! Itulah tadi perubahan
novel Akatsuki
dari masa ke masa.
Lalu, apakah novel Akatsuki akan
dicetak ulang lagi?
Doakan, ya. Saat ini novel Akatsuki sedang
dalam usaha untuk bisa tembus penerbit mayor lagi. Semoga diterima dan bisa
terbit mayor, serta bisa menebar manfaat yang lebih luas. Mohon doanya, yaaa
....
Wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.