moshi moshi, assalamualaikum

Tuesday, January 28, 2020

Novel Akatsuki dari Masa ke Masa

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Apa kabar, Teman-teman? Wah, ini postingan pertama saya di tahun 2020!
Kali ini, saya mau tanya dulu. Teman-teman pasti sudah pada tahu novel Akatsuki, kan? Hehe ... pede banget, ya? Boleh, dong!
Novel Akatsuki merupakan novel pertama saya sekaligus buku pertama saya yang berhasil terbit. Novel ini berkisah tentang Mayumi, seorang gadis Jepang yang tertarik pada teman cowoknya yang cool banget dan ternyata seorang Muslim, yaitu Kagawa Satoshi. Hal itu membuat Mayumi sering bertanya soal Islam. Lama-kelamaan, ketertarikan itu berubah menjadi rasa suka, seiring dengan keyakinannya yang semakin kuat terhadap Islam.
Mau tahu kisah lengkapnya? Silakan baca bukunya sendiri, hehe ....
Nah, sejak terbit pertama kali pada tahun 2009, novel Akatsuki sudah mengalami beberapa perubahan.

Cover pertama novel Akatsuki

Seperti tadi saya sebutkan, novel Akatsuki pertama kali terbit pada Oktober 2009 dengan warna cover dominan kuning dan ada gambar cewek cantik yang menghiasi sampul depannya. Lalu, ada gambar cowok yang membelakangi cewek tadi dan seolah berjalan menjauh. Mungkin maksud si pembuat cover itu untuk memberi kesan dingin dan misterius gitu kali, ya? Hehe ... mungkin, lho ....

Oh, iya. Edisi pertama ini diterbitkan oleh Mizania (Mizan Group). Untuk edisi ini, sempat dicetak ulang yang ke-2 pada Februari 2010.

Cover kedua novel Akatsuki

Kalau ini, cover novel Akatsuki yang edisi kedua. Covernya pink, girly banget, serta terkesan lucu dan imut. Haha ... apaan, sih? Edisi kedua ini rilis pada tahun 2012. Penerbitnya Qanita, masih termasuk Mizan Group juga.

Pada edisi kedua ini, bisa dibilang isinya hampir sama persis dengan yang edisi pertama. Cuma ganti cover, terus layout-nya lebih rapi, dan kertasnya lebih bagus. Jadi, lebih nyaman gitu bacanya.

Cover ketiga novel Akatsuki

Nah, kalau yang ini, edisi terbaru dari novel Akatsuki. Terbit secara indie pada Desember 2017. Covernya memang sederhana banget, ya. Tapi, justru di cover inilah judul Akatsuki itu benar-benar terwakili. Akatsuki, kan, kata dalam bahasa Jepang yang artinya “fajar”, dan cover ketiga ini benar-benar menggambarkan suasana fajar. Jadi, feel-nya dapat gitu, lho. Di edisi ini juga saya pakai nama asli, bukan nama pena lagi.
Terus, beda sama edisi kedua yang isinya bisa dibilang sama persis dengan edisi pertama, di edisi ketiga ini cukup banyak perubahan isinya. Perbedaan itu meliputi perubahan urutan peristiwa supaya lebih logis, sikap para tokoh yang dibuat lebih wajar dan masuk akal, tambahan kebudayaan Jepang yang lebih detail, dan pastinya adalah tambahan nilai-nilai Islam yang lebih lengkap serta meluruskan beberapa hal yang di edisi pertama dirasa kurang sesuai dengan ajaran Islam.
Yup! Itulah tadi perubahan novel Akatsuki dari masa ke masa.
Lalu, apakah novel Akatsuki akan dicetak ulang lagi?
Doakan, ya. Saat ini novel Akatsuki sedang dalam usaha untuk bisa tembus penerbit mayor lagi. Semoga diterima dan bisa terbit mayor, serta bisa menebar manfaat yang lebih luas. Mohon doanya, yaaa ....
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.