moshi moshi, assalamualaikum

Tuesday, December 11, 2012

Irama Countdown Menemukanmu


Ini adalah batas!
Tiga puluh, aku harus memulainya dari sini
Dua puluh sembilan, aku melihat angka itu
Dua puluh delapan, perhitungan telah dimulai
Dua puluh tujuh, tiba-tiba aku memikirkannya
Dua puluh enam, dadaku berdegup kencang
Dua puluh lima, aku masih menatap angka yang terus berubah
Dua puluh empat, dan angka berkurang satu lagi
Dua puluh tiga, kubaca angka yang tertera
Dua puluh dua, kudengar keras detak jantungku seirama countdown
Dua puluh satu, kurasa ini membantu namun ...
Dua puluh, begitu sulit melepas pandang dari angka itu
Sembilan belas, aku hanya bisa terus menghitung
Delapan belas, dengan bayangannya memenuhi pikiranku
Tujuh belas, aku merasa kehilangan konsentrasi
Enam belas, aku ingin memastikan hitunganku benar
Lima belas, kukira mungkin meleset seperenampuluh detik
Empat belas, tapi aku bisa menyesuaikannya kembali
Tiga belas, kusadari waktu terus berlalu
Dua belas, mestinya perhitungan ini tak keliru
Sebelas, aku melirik sekali lagi ke arah angka itu
Sepuluh, tak terasa tinggal sepuluh detik lagi
Sembilan, aku telah memutuskan untuk bertahan
Delapan, demi dia yang terus bertahan untuk menungguku
Tujuh, baiklah aku akan segera meluncur
Enam, persiapan kutetapkan
Lima, kecepatan sudah ditentukan
Empat, waktu telah diperhitungkan
Tiga, dalam sepersekian detik tiba-tiba aku telah melesat
Dua, sebuah kekuatan mendorongku melompati jurang api
Satu, nyaris saja kakiku tergores karang es tajam
Zero, aku melompat mendaratkan hampir bersamaan kedua kakiku
dan dia memandangku
aku balas memandangnya
kecemasannya memudar menjadi rekah senyum yang indah
maka inilah ...
menghitung mundur waktu menuju surga
di mana ada tempat untukku dan dia
untuk selalu bersama

Jumat, 15 Desember 2006 (Surabaya)

1 comment:

  1. Terinspirasi dari Detective Conan Movie: Countdown to Heaven.

    ReplyDelete