Satu sore yang cerah di suatu musim semi
yang indah
aku ingin mengajakmu ke taman yang sudah sering kita
kunjungi
aku pun menghampirimu di depan rumahmu
dan kulihat kau tampil sangat cantik
kita lalu berjalan berdua bercanda bersama
tak membayangkan sama sekali akan terjadi hal yang
tidak kita inginkan
karena kau mengatakan ingin minum
maka diam-diam aku menyelinap pergi membeli dua
minuman kaleng
kau kebingungan mencariku, memanggil-manggil namaku
tiba-tiba sekaleng minuman disodorkan dari sebelah
kananmu
kau menoleh, terkejut, dan memekik kecil
dengan cara khas yang sudah kau hafal aku membukanya
minuman itu menyembur ke atas
memancar mengenai wajah kita
lalu kita tertawa tanpa beban
aku menarik pergelangan tanganmu, membawamu ke tempat
lingkaran air mancur
penuh misteri aku berkata, “Saatnya sebentar lagi ....”
sembari mengajakmu melompat memasuki lingkaran yang
mengelilingi air mancur
“Tiga, dua,” tak peduli pada keherananmu aku mulai
menghitung mundur
“Satu, ini saatnya!” seruku
lingkaran yang mengelilingi kita memancarkan air
setinggi sekitar dua meter
membentuk dinding yang memisahkan kita dari sekitar
hanya ada kita berdua di dalam lingkaran air ini
bibir terkatup rapat tidak mengatakan apa-apa
tapi mata berbicara banyak hal melalui pandangan kita
yang saling bertemu
walau beberapa saat saja, hanya enam puluh detik
mata telah mengungkap lebih dari segalanya
dalam waktu yang sangat berharga
satu menit yang akhirnya meredakan pancaran lingkaran
air
sekaligus mendamparkanku kembali ke masaku
Ya, itu masa lalu
suaramu di telepon saat ini mengingatkanku pada masa
itu
“Lingkaran ini memancarkan air selama satu menit setiap
dua jam.”
hanya itu yang kukatakan ketika kita keluar dari
lingkaran
lalu mataku menangkap keanehan
kuminta kau tinggal, aku sendiri mencari tahu keanehan
itu
dan segalanya terjadi, begiu cepat, begitu tiba-tiba
hal yang sama sekali tidak kita duga, dan tentunya,
tidak kita harapkan
tapi terjadi juga
hingga aku harus mengubah identitasku
membuat diriku tidak dikenali, bahkan olehmu, kecuali
orang-orang tertentu
sampai saat ini, ketika aku meneleponmu
aku merasa bersalah mengatakan harus pergi
tapi sesungguhnya aku ada di dekatmu
sangat dekat malah
karena aku ingin melindungimu
Tapi peristiwa buruk terjadi padamu: kau kehilangan
ingatanmu!
lalu berbagai kejadian tak terduga dan peristiwa
kebetulan terjadi
sampai satu senja yang merah di suatu musim panas yang
sedikit berawan
kita telah berada di taman itu lagi
seluruh kejadian masa lalu persis terulang kembali
hanya mungkin ...
dulu kau mengenaliku
sekarang kau melihatku sebagai orang lain
kejadian ini di depan mataku seperti déjà vu
kaleng-kaleng yang menyemburkan minuman
riuh suara tawa kita
dan yang pasti adalah ...
suaraku!
“Saatnya sebentar lagi ....”
“Tiga, dua, satu, ini saatnya!”
aku merasa aneh mendengar suaraku sendiri
dan aku cemas karena kau tampak kesakitan
tapi mungkin kau mengingat sesuatu
mengingat masa indah yang kau lalui bersamaku
karena dalam keadaan setengah sadar, kau memanggil
namaku
padahal jelas kau berhadapan dengan diriku yang lain,
bukan diriku yang sebenarnya
mungkinkah kenangan indah kita kembali terpeta dalam
ingatanmu
ternyata kau memang telah mengingat segalanya
meski tentunya
kau belum bisa mengenaliku
tapi aku bahagia, setidaknya
sekalipun ingatanmu hilang, ketika ingatanmu pulih
kembali
yang pertama kali muncul di dalam pikiranmu adalah
namaku
itu artinya ...
selama ini kau selalu memikirkanku
sebagaimana aku selalu memikirkanmu
karena aku tahu
dalam hati kau selalu berharap agar aku cepat kembali
dan berada di sisimu
dan aku terus berdoa semoga kau selalu baik-baik saja
ketidakhadiranku di dekatmu bukanlah akhir segalanya
paling tidak, hanya anggapanmu bahwa aku berada di
tempat yang jauh darimu
kenyataannya aku selalu menyertai langkahmu
kau bahkan dapat merasakan kehadiranku
buktinya, kau sering menggumamkan kata-kata yang
pernah kuungkapkan padamu
kau juga sering berkata padaku seakan pada dirimu
sendiri
“Seandainya kau adalah dia ....”
lalu menggeleng-geleng seperti orang bodoh, “Aku ini bicara apa?”
seandainya kau tahu
memang benar aku adalah dia, dan dia adalah aku
tapi aku tak bisa mengatakannya demi kebaikanmu
juga demi kebaikan kita dan semua orang
maka kau hanya perlu yakin pada hatimu dan percaya
pada pikiran positifmu
karena sebentar lagi akan terlihat pelangi yang indah
di sana
dan di sini kau dapati aku yang selalu ada di sisimu
dan selalu percaya padamu
Puisi yang panjang.
ReplyDeleteTerinspirasi dari Detective Conan Movie: Captured On Her Eyes.