moshi moshi, assalamualaikum

Sunday, December 30, 2012

Tentang Apa yang Ada di Hatimu


Rasa iri
Ingin dihargai
Ingin diakui
Berujung pada usaha memaksakan diri

Rasa terhina
Ditinggalkan
Kesepian
Bermuara pada dendam dan kebencian

Rasa menyayangi
Mengasihi
Saling memiliki
Dapatkah mengobati luka yang telah terpatri?

Senin, 10 Desember 2007 (09:20 Surabaya)

Tanyaku (Dalam Ketidakjelasan dan Kepastian)


Apa yang sebenarnya kita lakukan?
Apa yang menjadi tujuan kita?
Apa yang kita inginkan?
Apakah mimpi kita?
Ataukah mimpi itu tak ada?

Semua serba tidak jelas
Tapi hanya satu yang pasti diidamkan semua orang
Kedamaian

Senin, 10 Desember 2007 (09:05 Surabaya)

Boleh Aku Bertanya Sesuatu Padamu?


Boleh aku bertanya sesuatu padamu?
Tentang prinsip hidup yang kau jalani
Tentang paham yang kau yakini
Tentang filosofi hidup yang kau titi

Boleh aku menanyakan sesuatu padamu?
Tentang tujuan hidup yang ingin kau capai
Tentang mimpi yang ingin kau raih
Tentang apa yang kau sukai dan benci

Boleh aku bertanya sesuatu padamu?
Tentang wajah dingin tanpa emosi
Tentang tatapan mata yang menusuk hati
Tentang senyum manis yang keji

Boleh aku bertanya padamu?
Mengapa kau begitu diam?
Mengapa kau tidak mau berbagi?
Tak bisakah kau biarkan aku tahu sesuatu tentangmu?

Senin, 10 Desember 2007 (08:35 Surabaya)

Telah Lama Terlalu Jauh


Telah berlalu lama sekali
Sejak kau pergi dari sini
Tanpa menoleh sekali pun
Tanpa berucap sepatah kata pun

Telah begitu jauh jarak
Antara kau dan aku
Sejak kau berpaling dariku
Sejak kau pergi ke tempat itu

Telah lama sepi menyelimuti
Meski banyak orang di sini
Tanpa kau tiada arti
Tanpa kau kami ini ...

Telah lama berlalu
Telah begitu jauh
Telah menyemi sepi
Adakah kau `kan kembali?

Senin, 10 Desember 2007 (08:10 Surabaya)

Aku Bertanya Padamu


Ada apa dengan dirimu?
Mengapa kau terus-menerus menunduk?
Adakah yang membebani pikiranmu?
Cobalah berbagi denganku
Apa ada yang merisaukan hatimu?
Cobalah ceritakan padaku
Adakah yang mengganggu perasaanmu?
Cobalah katakan padaku

Mengapa kau diam saja?
Mengapa kau masih menyembunyikan wajahmu?
Apa yang sebenarnya terjadi padamu?

Kumohon ...
Bicaralah!
Katakan sesuatu
meski hanya satu kata
dengan suaramu yang sebenarnya

Kumohon jawablah!
Jangan diam saja!
Sebab aku bertanya
dan orang yang kutanyai itu
adalah kau

Ahad, 9 Desember 2007 (22:23 Surabaya)

Friday, December 21, 2012

Dalam Sunyimu


kesepianmu
kesendirianmu
kebencianmu
bersatu
dalam kesunyian
melahirkan dendam
entah sampai kapan
perasaan itu akan terus bersemayam

Ahad, 25 November 2007 (17:40 Surabaya)

Langit Berbintang


Langit berbintang ini
sebegini bersinarkah?
Mungkin ... karena kau ada di suatu tempat di sini
Kau di sini, bukan? Karena aku tak lagi merasa sendiri
dan segala yang ada di depan mataku baru saja dimulai
            Jika kuangkat wajahku, langit cerah
            Bintang-bintang bersinar, tetapi
            takkan dapat kuraih kilau bintang
            Bagaimanapun juga, langit begitu jauh
            Aku ingin bertemu denganmu

Senin, 13 Agustus 2007 (07:45 Surabaya)

Berjuanglah


Teruslah berjuang sampai akhir
Pertahankan apa yang masih menjadi milikmu
Karena itu berharga ...
Kumohon,
jangan buat aku menangis lagi
setelah kematiannya yang terlalu cepat bagiku

Agustus 2007 (Surabaya)

Saksi Kemerdekaan


Darah ...
Menggenangi jalanan
nanar kumenatapnya
setumpuk jasad terbujur kaku
diempas desingan peluru
air mata telah kering
pun isakan tak tersisa
sungguh semua bertaruh
`tuk sebuah angan
angan kemerdekaan

Kini ...
62 tahun kuarungi khayalku
sebuah angan yang lengkaplah sudah
perjuangan jiwa sarat derita
`tuk melukiskan kata kebebasan
... Merdeka ...

Agustus 2007 (Surabaya)

Keserakahan dalam Cinta


Apabila seseorang menjadi semakin kaya,
dia `kan semakin serakah
Apabila seseorang tetap mempertahankan miliknya,
tapi masih ingin merebut milik orang lain,
itu serakah namanya
Jika aku mencintai seseorang,
tapi dia lebih memilih orang lain,
atau telah menjadi milik orang lain,
maka aku tidak akan memaksakan kehendakku
atas dirinya
Tapi akan lain ceritanya
jika dia mencintaiku
Mungkinkah ini benar?
bahwa ini adalah cinta
memang benar
antara aku dan dia ada cinta
dan tidak semestinya
dan tidak akan ada
keserakahan dalam cintaku padanya

Kamis, 21 Juni 2007 (17:17 Surabaya)

Thursday, December 20, 2012

Tengah Malam Ini


malam sunyi
detak jam terdengar keras sekali
aku tidak bisa tidur
radio kunyalakan
dari dalamnya kau berteriak-teriak,
“Biarkan aku pergi!!!”

Kamis, 21 Juni 2007 (01:20 Surabaya)

Katakan Padaku


katakan padaku
apa yang menggangguku
apa yang tidak menenteramkanku
kau tidak dapat mengatakannya, bukan?
hanya cerita
cerita tentang dirimu sendiri
itulah yang kau sampaikan
lalu berlalu tanpa dosa
dengan mempersembahkan sepotong lagu
dari negeri asing

Kamis, 21 Juni 2007 (01:15 Surabaya)

Kekuatan, Kekuatan, Cahaya


kekuatan ...
tekanan hantaman air terjun
menusuk bebatuan
melubangi ceruk

kekuatan
kekerasan pertahanan batu hitam
tetap kokoh tak roboh
tetap utuh tak retak

cahaya ...
sinar mentari ...
menimpa permukaan bebatuan
menembus dinding air terjun
membangun lengkungan jembatan pelangi imajinasi
yang memenuhi pikiran dengan warna
yang menghiasi hati dengan indah

Selasa, 15 Mei 2007 (Surabaya)

Sadness and Happiness


sadness
makes me feel miserable
weakness
makes me feel bad
            what should I do?
            I cry
            that’s all I can do
but my mother says
there’s always
happiness
            she holds my hands
            and she hugs me
            and she smiles
I promise
for my mother who always believes me
I won`t ever give up
I will fight forever!

Senin-Selasa, 14-15 Mei 2007 (Surabaya)

Remember You in the Sunset


When I see the sunset
I remember what you`ve said to me
You want to go home
as the sun flows to the west sky

When I see the sunset
I remember your question
You want to know
how many times you can see
the sad color of sunset

When I see the sunset
I remember you`ve ever whispered to me,
“I like the sunset because ... you’re like the beautiful sunset.”

Senin, 14 Mei 2007 (Surabaya)

Saturday, December 15, 2012

Jangan Biarkan Ketidakpedulianmu


Jangan pernah membenciku
kalau kau memang menyayangiku
karena kepura-puraan itu
takkan ada gunanya
hanya akan membuatmu menyesal
ketika nanti aku harus pergi
meninggalkanmu
ke tempat yang jauh
yang tak terlihat olehmu
sehingga kau tidak bisa lagi
melihat senyumku
yang pasti `kan kau rindukan
Aku yakin itu!
Maka jangan terlihat tidak peduli
sebab kau akan kehilangan
jika wajah dengan senyum ini
tidak lagi menyapamu
Lagi pula aku tahu
sesungguhnya kau sangat menyayangiku
Benar begitu, kan?

Jumat, 11 Mei 2007 (Surabaya)

Aku Juga Punya Mimpi


Mimpi ...
setiap orang memiliki mimpi
tapi tidak semua orang mengakui mimpi
karena mengira mimpi
akan membutakan mata
dan membuat kita
tidak bisa melihat kenyataan
Sesungguhnya ...
aku juga punya mimpi
dan aku percaya
aku bisa mewujudkan mimpiku

Jumat, 11 Mei 2007 (Surabaya)

Friday, December 14, 2012

Sentuhan Mahkota Sakura


Rasanya aku sulit percaya
ketika untuk pertama kalinya
kakiku menjejak tanah
di bagian bumi yang lain
yang sama sekali berbeda
dari sebelumnya
di negeri ini
negeri matahari terbit
di mana sakura mulai bermekaran
memasuki musim semi
di awal bulan April
            Selembar mahkotanya melayang di udara
            aku berusaha menangkapnya
            tapi mahkota itu hanya sesaat menyentuh
            ujung jariku
            lalu jatuh ke bumi
Ternyata tidak!
Tangan lain segera menangkapnya dengan lembut
untukku ...
seakan mahkota sakura itu mimpiku
dan orang itu,
dia yang membantuku
menggapai mimpiku
terima kasih untukmu

Kamis, 10 Mei 2007 (01:37 Surabaya)

Menunggu Kau yang Berpayung


Aku berjalan tergesa-gesa
karena aku khawatir,
kau telah menunggu
tapi ketika aku sampai
di tempat kita berjanji untuk bertemu,
ternyata tidak ada siapa-siapa
            Aku berdiri di sana
            menunggu dengan harapan
            kau segera datang
            tapi kau tak juga muncul
            meski telah kutolehkan kepalaku
            ke segala penjuru mata angin
Aku bertanya
apakah kau akan datang?
sementara hujan mulai turun
orang-orang berlari mencari tempat berteduh
salah satunya menabrakku
aku pun terjatuh
            Aku bangkit kembali
            berdiri di bawah hujan
            dan terus menunggumu
            lalu sebuah payung menaungiku
            ternyata itu kau
            yang mencemaskanku akan kedinginan
Aku tak dapat berkata apa-apa
selain kebahagiaan
karena kau masih peduli padaku
Aku tak peduli pada yang kau katakan
selain kehangatan
karena kehadiranmu di sisiku

Rabu, 9 Mei 2007 (23:05 Surabaya)

Tidak Benar Hidup Tidak Adil


kesedihan ...
dalam sesaat,
membuatku berpikir
hidup ini tidak adil
            tapi ibuku berkata,
            akulah ...
            yang berlaku tidak adil
            pada diriku sendiri
tangisku pecah
air mataku tumpah
aku memang salah
aku menyesal dalam tangis
            ibu memelukku
            ibu yang selalu memercayaiku
            mengalirkan kekuatan padaku
            dalam rengkuhan
janji ...
semangat dan bertahan
aku berjanji,
terus semangat untuk tetap bertahan
            penderitaan ini ...
            aku yakin sebenarnya
            aku bisa menghadapinya
            dengan penuh keberanian
untuk ibu yang selalu percaya
dan orang-orang yang tegar
aku takkan pernah menyerah
aku akan terus berjuang!

Rabu, 9 Mei 2007 (21:26 Surabaya)

Thursday, December 13, 2012

Telepon di Saat Hujan


Aku menatap langit pagi yang memerah
sama sekali tak cerah
penuh gumpalan awan
siap menurunkan hujan tiba-tiba

Ketika aku melihat itu semua
anganku berbisik awan itu wajahmu
lantas, harus percayakah aku?
aku tersenyum pada diriku sendiri

Sembari mengalihkan pandangan
mataku menumbuk pada telepon dalam genggaman
dalam hati aku berharap
sebagaimana harapanku setiap hari setiap pagi
telepon itu berbunyi
agar ku dapat dengarkan suaramu

Nyatanya sia-sia saja
bukan harapanku tak terwujud
tapi asaku belum sampai
dan sungguh ...
aku masih terus berharap

Seolah menjadi awal jawaban
titik pertama gerimis jatuh di telapak tanganku yang terbuka
aku menggenggamkan tanganku
berlari mencari tempat berteduh
suara telepon berbaur dengan gerimis yang menderas
aku menjawab dengan hati bertanya
mengapa di saat seperti ini?

            Di sini sedang hujan
            rupanya di tempatmu juga
            karena itu, aku meneleponmu
            karena hujan yang mempertemukan kita
            hujan yang menghubungkan kita ...

            Sungguh, aku tidak pernah lupa
            kau juga mengingatnya, kan?
            aku percaya padamu
            aku harap kau juga padaku
            kau bisa mendengarku?

Air mataku tumpah
seperti hujan yang tercurah dari langit
tanpa aku harus berucap
itu sudah cukup mengungkapkan
betapa aku selalu percaya padamu

Jika sekarang hujan mulai mereda
maka seiring terputusnya aliran air mata
ketika kita tidak saling bicara lagi
aku kembali menapakkan kaki
di jalan beraspal
yang masih basah oleh air hujan

Kamis, 3 Mei 2007 (Surabaya)

Pada Mentari Senja Berhujan


Aroma tanah sehabis hujan
merebak memenuhi udara
menyelimutiku yang duduk sendirian
dalam waktu-waktu yang berlalu cepat, lambat
mungkin cepat karena telah lama waktu berlalu
sejak kau pergi dan belum juga kembali
atau lambat karena entah kapan tiba masa
ketika kau berdiri di sisiku menghapus senyap ini
di suatu senja yang menyedihkan                        
dengan warna jingga merah
seolah darah tertumpah dari langit
menyakitkan sekali
karena sepi ini begitu sunyi
sepi yang meremukkan tulang-tulangku
sunyi yang mencengkeram jiwaku

Di malam yang dingin aku sering menggigil dalam ketakutan
kesepian
dalam keramaian siang kota aku merasa hampa
kehilangan

Mengapa kau pergi?
kau selalu seakan ada
mengusik alam pikirku setiap waktu
menemuiku tanpa perasaan
hadir untukku
menolongku
kau tahu hatiku yang sakit

Tapi mengapa kau pergi?
kau memintaku untuk menunggumu
kau mengatakan pergi untuk sesaat saja
kau masih mengharapkanku
dan aku terus menunggumu
satu hal yang membuatku masih bisa bertahan hingga saat ini
karena aku berdoa agar kau selalu baik-baik saja
aku yakin suatu saat pertemuan kita akan tiba
dan aku ingin menemuimu
karena itu aku terus bertahan
karena aku masih menunggumu
di sini
di tempat yang sama kau dan aku pernah bertemu
seperti yang kau bisikkan
aku tidak akan ke mana

Namun kini senja telah turun
dan kau belum datang
dalam keremangan senja
titik-titik gerimis hujan mulai jatuh satu-satu lagi
menusuk kulit
memukul-mukul punggungku

Aku bangkit berdiri
udara yang bergerak terasa dingin menggetarkanku
tubuhku limbung
saat aku hampir terjatuh
sepasang tangan kokoh menangkapku
sudah kuduga ...
itu kau!

Kau bisa membaca hatiku ketika aku membutuhkanmu
karena itu kau selalu ada untukku
aku senang melihatmu telah kembali
dan kau baik saja ternyata

Kini aku tidak merasa setengah lagi atau serasa ingin memudar
aku merasakan satu keutuhan
dan itu karena kau
karena dirimu di sisiku

Selama ini aku tidak pernah meninggalkanmu
aku tidak pernah jauh darimu
aku terus berada di sini
sama sepertimu
di dekatmu
menjagamu
mungkin kau tidak melihatku
tapi aku tahu kau merasakan diriku

Aku berharap ini adalah dirimu yang sebenarnya
dengan senyum di wajahmu yang basah karena hujan
meneduhkan aku dari siraman air langit
aku tahu kau berkata,
“Aku akan selalu bersamamu ....

Jumat, 13 April 2007 (Surabaya)

Dunia Ini ... Sakit?


Mungkin dunia ini memang sedang sakit
banyak luka dan bibit penyakit
entahlah ...
apakah duka yang seperti ini masih ada obatnya?
Setiap hari selalu saja ada korban
satu luka dapat sembuh,
namun telah ada luka lain yang baru muncul dan tumbuh
merana
meranggas
kering dan hampa
hampa yang kosong
apakah ini jalan menuju kematian?
Di mana hanya ada sepi,
atau bahkan tidak ada apa-apa
apa pun tak terasa
semuanya lepas dan melayang
satu satu pudar dan menghilang
dunia ini sudah sekarat!
Yang tampak pada dunia hanyalah keriput yang semakin mengerut
tidak sabar untuk mengantarkan pada pintu kehancuran
melenyapkan keindahan yang semestinya ada
mengubur kedamaian yang baru bertunas
menenggelamkan nurani
mematikan hati
Tapi bila masih ada setitik cahaya di pagi hari,
mungkin yang setitik itu dapat menyalakan api kecil pada lentera kalbu
yang menularkan cahayanya pada lentera kecil lain
menerangi jalan kecil yang sempit dan gelap
membawa kembali dunia yang cerah
dunia impian ...
Tapi masih adakah cahaya itu?
mungkin itu hanya angan semata
khayalan akan kerinduan yang begitu besar dan mendalam
namun tak pernah terjangkau
Tidak!
tidak boleh memutus benang-benang asa yang telah dirajut
cahaya itu masih ada walaupun kecil
dan benang itu jalannya
memang sulit meniti benang
tapi benang itu yang akan menjadi jembatan menuju kemenangan
kemenangan untuk sebuah perjuangan atas sejumlah kesabaran
Bukankah Dia telah berjanji?
janji yang pasti ditepati
janji pada para dokter, perawat
yang teguh untuk mengobati sakit dunia
yang menolong dunia untuk bertahan di antara perang dan pembunuhan
yang mengharapkan kedamaian
yang menciptakan keindahan
dengan melakukan perniagaan yang menguntungkan
karena itu tugas di dunia
untuk mengobati dunia yang sakit, menjaga dunia
dan karena Dia ...
tidak pernah ingkar janji

Jumat, 13 April 2007 (Surabaya)

Wednesday, December 12, 2012

Pertemuan yang Menemukan


aku berjalan cepat sekali
tapi bukan berlari
karena aku tahu aku sudah terlambat
tapi aku harus mendapatkan jawaban
aku harus teliti dan sabar
tapi juga harus cepat dan dapat
            kalau aku ingin mendapat kepastian
            aku harus menemuinya
            kalau ingin mendengar penuturannya
            aku harus menangkapnya
            kalau aku ingin dia mengaku
            aku tidak boleh membiarkannya pergi
Oh, hujan ...
            Ternyata hujan, ya ...
Tidak boleh menyerah ...
walaupun hujan, aku harus jalan terus!
            Apa boleh buat ...
            aku akan terus berlari walau air berkecipak!
Eh, itu kan ...
            Ng, ini ya ...
aku berhenti
tak peduli hujan yang semakin deras
aku hanya bisa diam
bediri terpaku
            seketika aku menghentikan lariku
            hujan yang mengguyur menusuk-nusuk kulit
            membekukanku di tempat aku berdiri
            membuat tubuhku tak bisa digerakkan
Apakah aku harus bertanya dulu untuk memperoleh jawaban?
Bodoh, tentu saja begitu!
            Apakah aku bisa langsung menangkapnya tanpa ada pendahuluan?
            Bagaimana bisa, aku ini konyol sekali!
“Hei, aku mencarimu ....Di bawah hujan deras?
            “Ya, aku ingin bertemu denganmu ....Di tengah hujan seperti ini?
“Aku ingin tahu apa yang terjadi pada diriku
apa kau juga mengalaminya?
apakah itu?”
            “Aku merasakan sesuatu, kehadiran ...
            mengapa itu mengingatkanku pada dirimu?
            mengapa begini?”
Apa itu jawaban yang kucari selama ini?
            Karena itu, haruskah aku tangkap sekarang?
“Aku harus pergi, maaf mengganggu ....Mungkin aku salah
            “Tidak, jangan pergi!” aku menangkap pergelangan tangannya
Apa artinya ini?
Inilah jawaban yang kucari dan telah lama kutunggu-tunggu
            Mengapa kulakukan?
            Karena aku akan menangkapnya dan tidak akan membiarkannya pergi
mengapa mataku memanas?
mungkinkah aku menangis?
tapi tidak akan ada yang tahu
karena bercampur dengan air hujan
tapi ... aku bahagia
            mengapa mukaku terasa panas?
            apakah wajahku memerah?
            tapi tidak akan ada yang melihat       
            karena memucat oleh dinginnya hujan
            tapi ... aku lega
“Wajahmu merah ....
            “Matamu berair ....
“Di bawah hujan lebat yang dingin ...
            “Di tengah angin kencang yang menusuk ...
“Aku berdiri ...
            “Dan bertahan ...
“Mungkin ...
            “Karena ...
“Pada matahari terbit ada harapanku,”
            “Pada matahari senja ada dirimu,”
“Pada sinar bulan aku mendapat senyummu,”
            “Pada kilau bintang kulihat sinar matamu,”
“Karena dalam hatiku ada doa,”
            “Dan aku juga punya mimpi,”
“Akankah bertaut, apakah mengikat ...
            “Hati yang selama ini terpisah jauh, bersatu kembali?”
“Jawabannya ...
            “Ya, pasti!”
“Sebelum bertemu denganmu, aku bukan apa-apa.”
            “Sebelum aku mendapatkanmu, aku tidak punya apa-apa.”
“Selama ini aku selalu berpikir tentangmu.”
            “Aku akan membuatmu aman selalu dalam pelukanku.”
“Kurasa begitu ....
            “Benar, rasakan keindahan ini ....

Ahad, 11 Februari 2007 (Surabaya)