moshi moshi, assalamualaikum

Monday, July 9, 2012

Mencintai-Mu


Serasa ada yang hilang
Seakan ada ruang kosong
Lalu tiba-tiba ...
Ada desiran lembut
Namun sanggup guncangkan kalbu

            Mungkin aku telah jatuh cinta
            pada-Mu
            Dan seakan ku tak bisa
            meninggalkan-Mu
            Rasanya ku tak sanggup
            berpaling dari-Mu

Jika hati telah tertambat
rindu pun tak tertahan
takkan ku berlari lagi
dan Kau selalu menemani

            Semoga cinta ini suci
            dan terbalas cinta-Mu yang berlipat
            Semoga dapatlah aku
            mencintai-Mu
            dengan sebenar-benar cinta
            Hanya Kau ...
            tiada lain

Selasa, 15 Juni 2004 (Surabaya)

Renunganku


Sesaat ku termenung
sedih membayang
mengenang waktu yang beterbangan
bersama debu
tertiup angin

            Kucoba kembali kumpulkan
            lembaran-lembaran waktuku
            Namun angin ...
            berembus
            keras, amarahku memuncak!

Aku terhuyung
terperosok aku pun terjerembap

            Air mataku bergulir
            Dalam pada jiwaku kekeringan
            masih menderas basah
            Sejenak aku
            berpikir tentang masa
            yang t’lah lewat
            yang lalu kumau

Segera diriku terhenyak
kupaku sendiri pada hakikat
bila telah hidup
perlu dipupuk iman

            Kini dapatlah ku tersenyum
            mensyukuri apa yang kudapati
            nikmat yang kupunya
            dan sahabat
            Wahai angin ...
            yang semilir membelai wajahku
            serta kerudung biruku

Sebentuk senyum masih terkembang di bibirku
dalam arti
bahagia

Selasa, 15 Juni 2004 (Surabaya)

Pesan Terakhir


Dulu ...
Ketika mentari menampakkan diri
menyemburat jingga di langit timur
Kau masih tunas yang baru tumbuh
di tanah ku mengabdi
Kaulah bunga di antara perdu
yang masih menunduk malu

Kini ...
Tiga tahun sudah
Kau menimba ilmu
dari sumur yang airnya memberi
banyak pelajaran
Dan dalam setahun terakhir
telah kau hiasi jiwa ini
Kau memberi warna kehidupan
bagai bunga-bunga mengisi taman hatiku

Wahai Bungaku
Jika telah penuh tugasmu di sini
Perpisahan harus terjadi
Maka maafkan semua salahku

Oh, wahai Muridku
Satukan tali-tali mimpimu
Merajut asa meraih citamu
Karena perjalananmu masih panjang

Dengar dan ingatlah selalu
hai, Anak Didikku
Teruskan perjuanganmu
dan jangan lalai ‘tuk berdoa
Serta terimalah persembahan ini
goresan penaku
s’bagai pesan terakhir untukmu

Senin-Selasa, 7-8 Juni 2004 (Surabaya)

Mengenal Rasa


Sebuah duka
Sebuah kata yang mendengung di telinga
Satu rasa
Satu suara yang menusuk jiwa

Lihatlah
Dengar dan rasakan
Mungkin mata hatimu `kan melihat
Ataukah tabir hitam menghalanginya

Kebutaan akan kebenaran
Ketumpulan yang membendung asa
Kiranya saat ini mulai kikis
Kukira kini ada penawarnya

Apakah aku terlalu sombong
Barangkali kau mau menjawab
Katakan sebenarnya
Yang apa adanya

Luluh sudah hatiku
Runtuh seluruh persendianku
Tersentuh hanya oleh
Setitik cinta

Kamis, 27 Mei 2004 (Home Sweet Home)

Senandung Alam


Kubawa langkahku
menuju padang hijau di sana
Semilir angin berembus
menemani ayunan kakiku

            Kurentangkan kedua tanganku
            menghirup udara dalam-dalam
            merasakan hangatnya matahari
            saat senja di tanah lapang

Cicit burung kudengarkan
seakan bernyanyi saling menyahut
Desir angin kembali membelai
membuat pepohonan bergemerisik
rumput-rumput pun bergoyang

            Semua yang ada di sekitarku
            mengalirkan kesadaran
            bahwa aku begitu kecil
            di antara ciptaan-Nya

Kurasakan alam begitu taat
selalu bersujud mengabdi pada-Nya
berdendang memuji kebesaran Ilahi
Aku pun turut berzikir
bersama mereka
menyenandungkan pujian bagi Allah

Jumat, 16 April 2004 (Surabaya)

Berkarya Lagi


Sejenak aku terdiam
Bertanya-tanya dalam hati
Apa yang harus kulakukan?

            Kebingungan menyergapku diam-diam
            Keheningan mengitariku pelan-pelan
            Membuatku terpaku di bumi

Tapi tidak!
Takkan kubiarkan semua menguasaiku
Aku harus bangkit
Maju mewujudkan anganku

            Maka kugerakkan tubuhku
            Lalu kuisi ruang dalam pikirku
            Ketenangan menyusup ramah
            Hingga dapat ku berkarya
            Menciptakan puisi ini
            Sebuah tulisan semoga berarti

Selasa, 13 April 2004 (Surabaya)

Tulisanku Malam Ini


Lampu kamarku mengerjap-ngerjap
Menemani malam panjangku
Karena mata ini tak hendak terpejam
Meski hari telah larut

            Sebatang pena tergenggam erat
            Pada tanganku yang menari-nari
            Mencoret lembar putih di hadapannya
            Tinggalkan jejak catatan hati

Sekitar sepi malam ini
Ingin ku mengatupkan mata
Merenggangkan jemariku
Maka kuakhiri tulisanku malam ini

Sabtu, 10 April 2004 (Surabaya)