Pagi yang cerah
Masih seperti biasa
Hanya jalan raya
T`lah tunjukkan keramaian
Di tanah lapang yang luas
Dua anak bermain layang-layang
Angin menerbangkannya
Membumbung tinggi ke angkasa
Jalanan semakin ramai
Tapi aku tetap santai
Membaca harian pagi
Sembari meminum teh hangat
Kubiarkan ia kesal
Melihatku menikmati pagi
Dia malah tertawa nakal
Tahu ku disudutkan anak tadi
Kudekati anak itu, lucu
Kuajak bercanda dia tertawa
Kupegang erat layangannya
Saat dia berlari
Membeli balon udara
Ahad, 26 Oktober 2003
(Surabaya)
Setiap hari selalu indah. Tapi, di kota besar, pagi-pagi pun sudah bising kendaraan.
ReplyDelete