Sebuah duka
Sebuah kata yang mendengung di
telinga
Satu rasa
Satu suara yang menusuk jiwa
Lihatlah
Dengar dan rasakan
Mungkin mata hatimu `kan
melihat
Ataukah tabir hitam
menghalanginya
Kebutaan akan kebenaran
Ketumpulan yang membendung asa
Kiranya saat ini mulai kikis
Kukira kini ada penawarnya
Apakah aku terlalu sombong
Barangkali kau mau menjawab
Katakan sebenarnya
Yang apa adanya
Luluh sudah hatiku
Runtuh seluruh persendianku
Tersentuh hanya oleh
Setitik cinta
Awalnya hanya menulis dan menulis, sebuah tulisan tanpa judul. Tapi, akhirnya jadi puisi ini.
ReplyDelete