Suatu hari
aku melihatmu duduk sendiri
di tepi danau berair jernih
pada senja bermentari sedih
Ingin aku menyapamu
Tapi jeri aku melihat punggungmu
Aku hanya mampu berdiri di balik tubuhmu
Sementara kau terus membelakangiku
Sadarlah kau akan kehadiranku
Mungkin kau tahu
tapi tak mau aku tahu
Aku menunduk pasrah
selama ini aku belum pernah berhasil bicara padamu
Apa kali ini harus gagal lagi?
Aku tersenyum kecut
Kemudian akan berlalu
ketika
kau menoleh ke arahku
Terpana
dapat kulihat wajahmu
dan kau tersenyum
senyum yang menyiratkan bayak arti
namun tak juga mampu kupahami
Akhirnya
kita dapat saling bicara
walau masih mengundang banyak tanya
karena selalu saja, selama ini
matamu menyimpan
rahasia
tatapmu penuh misteri
dan sikapmu memberi makna yang berbeda
Mendengar suaramu
hanya sesaat, begitu singkat
juga sikap diammu yang dingin
selalu menarik perhatianku
Puisi ini adalah puisi kedua dari rangkaian dua belas puisi yang saya tulis pada satu hari yang sama.
ReplyDelete